Hari ini adalah hari menyambut Hari Raya Aidil Adha yang mulia bagi setiap umat Islam terutama yang mengerjakan fardu haji rukun Islam yang ke lima. Mak Long terima artikal ini dari kiriman seorang sahabat di tanah air yang sudi berkongsi bersama dan Mak Long hanya perpanjangkan sahaja untuk dikongsi bersama. Semuga memberi serta menambah pengetahuan yang berguna.
Rukun Islam:
1. Mengucap dua kalimah syahadah
2. Menunaikan solat fardu lima waktu
3. Berpuasa pada bulan Ramadan
4. Membayar zakat - Zakat fitrah, Zakat harta
5. Mengerjakan Haji di Mekkah bagi mereka yang mampu
Rukun Iman:
1. Percaya kepada Allah
2. Percaya kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
3. Percaya kepada Malaikat-Malaikat
4. Percaya kepada Kitab-Kitab
5. Percaya kepada Hari Akhirat
6. Percaya kepada Qada' dan Qadar
************
Sejarah Ka'bah dan Sekitarnya
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang diberkahi" al-Imran, ayat 96.
Ka'bah adalah bangunan suci Muslimin yang terletak di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. Ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah sholat bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
Ka'bah berbentuk bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter (Lihat foto berangka Ka'bah). Ka'bah disebut juga dengan nama Baitullah atau Baitul Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Makkah atas perintah Allah. Kalau kita membaca Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur", kalau kita membaca ayat di atas, kita bisa mengetahui bahawa Ka'bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim as menempatkan isterinya Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Ka'bah telah ada sebelum Nabi Ibrahim menginjakkan kakinya di Makkah.
Pada masa Nabi saw berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda kota Makkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antara kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulallah perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.
Pada zaman Jahiliyyah sebelum diangkatnya Rasulallah saw menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, Ka'bah penuh dikelilingi dengan patung-patung yang merupakan Tuhan bangsa Arab pada hal Nabi Ibrahim as yang merupakan nenek moyang bangsa Arab mengajarkan tidak boleh mempersekutukan Allah, tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah yang Tunggal, tidak ada yang menyerupaiNya dan tidak beranak dan diperanakkan. Setelah pembebasan kota Makkah, Ka'bah akhirnya dibersihkan dari patung-patung tanpa kekerasan dan tanpa pertumpahan darah.
Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya'ibah sebagai pemegang kunci Ka'bah (lihat foto kunci Ka'bah) dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Makkah dan Madinah.
Kunci Ka'bah berada di Istambul |
Pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as pondasi bangunan Ka'bah terdiri atas dua pintu dan letak pintunya terletak diatas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Namun ketika Renovasi Ka'bah akibat bencana banjir pada saat Rasulallah saw berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi rasul, kerena merenovasi Ka'bah sebagai banguna suci harus menggunakan harta yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya. Maka bangunan Ka'bah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah yang dinamakan Hijir Ismail (lihat foto) yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Ka'bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya. Kerena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh bangsa Arab.
Pintu Ka'bah (sekarang) Pintu Ka'bah tahun 1941
Rukun Yamani Batu fondasi Haram 852H
Kerana masa Abdurahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan Ka'bah dibuat sebagaimana perkataan Nabi saw atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun kerena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam, terjadi kebakaran pada Ka'bah akibat tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka'bah berdasarkan bangunan hasil renovasi Rasulallah saw pada usaha 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim as. Dalam sejarahnya Ka'bah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dan peperangan dan umur bangunan.
Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali Ka'bah sesuai dengan pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi saw. Namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik kerana dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan masalah khilafiyah oleh penguasa sesudah beliau dan bisa mengakibatkan bongkar pasang Ka'bah. Maka sampai sekarang ini bangunan Ka'bah tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.
Hajar Aswad
Hajar Aswad merupakan batu yang dalam agama Islam dipercaya berasal dari surga. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim as. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma wangi yang unit dan in merupakan wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Danpada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencim Hajar Aswad merupakan sunah Nabi saw. Kerena beliau selalu emciumnya setiap saat bertoaf. Dan sunah ini diikuti para sahabat beliau dan Muslimin.
Hajar Aswad
Hajar Aswad berikut kerangka
Pada awal tahun gajah, Abrahah Alasyram penguasa Yaman yang mengatakan kepada penduduk kota Mekkah bahawa mereka tidak akan bertempur dengan mereka jika mereka tidak menghalangi penghancuran Ka'bah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, mengatakan bahawa ia akan mempertahankan hak-hak miliknya, tetapi Allah akan mempertahankan rumah-Nya, Ka'bah, dan ia mundur keluar kota dengan penduduk Mekkah lainnya. Hari berikutnya, ketika Abrahah bersiap utuk masuk ke dalam kota, terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil dan melemparkannya ke pasukan Ethiopia; setiap orang yang terkena langsung terbunuh, mereka lari dengan panik dan Abrahah terbunuh dengan mengenaskan. Kejadian ini diabadikan Allah dalam surah Al-Fil.
Makam Ibrahim
Makam Ibrahim
Makam Ibrahim (Kiri) Hajar Aswad (Kanan)
Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana banyak orang berpendapat. Makam Ibrahim merupakan banguna kecil terletak di sebelah timur Ka'bah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat beliau membangun Ka'bah bersama-sama puteranya Nabi Ismail. Dari zaman dahulu batu itu sangat terpelihara dan sekarang ini sudah ditutup denga kaca berbentuk kubbah kecil. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim yang panjangnya 27 cm, lebarnya 14cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat orang.
Multazam
Multazam terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah berjarak kurang lebih 2 meter. Dinamakan Multazam karena dilazimkan bagi setiap Muslim untuk berdoa di tempat itu. Setiap doa dibacakan di tempat itu sangat diijabah atau dikabulkana. Maka disunahkan berdoa sambil menempelkan tangan, dada dan pipi ke Multazam sesuai dengan hadis Nabi saw yang dirriwayatkan sunan ibnu Majah dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
Terakhir, saya sangat berharap semuga artikel "Ka'bah" ini bisa membawa mangfaat, menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal dan mencintai rumah Allah.
Walallahua'lam
Hasan Husei Assagaf